Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

Wisata Kuliner Malang

Sabtu, 29 Januari 2011 | 2 komentar

Ketika mengunjungi kota Malang di awal tahun 2011,makanan yang  sudah ada ada dalam benak untuk dicicipi adalah bakso/bakwan Malang. Bagimana sih rasanya makanan itu di tempat asalnya. Ternyata selain itu banyak sekali makanan yang patut dicoba karena rasanya enak. Yang  membuat saya kaget harganya itu lho murah-murah,


1.    Tahu campur
Ini numero uno karena makanan ini belum ada di Jakarta. Karena sukanya, saya makan 3 kali, 2 di tempat yang sama, dan 1 di Pasar Besar Malang.
Tahu yang harusnya komposisinya lebih banyak,  karena namanya tahu campur malah seimbang dengan bahan  campuran lainnya. Sayuranya ada selada dan toge, ada getuk singkong, soun, sedikit irisan ketupat, lalu disiram kuah yang seperti soto dan diberikan daging-daging tetelan/jeroan. Tetelanya bersih, jadi saya suka sekali apalagi dimakannya panas-panas, untuk menghalau udara dingin kota Malang. Sebelum makan, diaduk dulu biar petis yang ada dibawahnya tercampur. Eh ternyata harganya murah cuma 5000/porsu, kalau beli di pasar besar 6000 /porsi.


2.    Bakwan Malang
Bentuk dan isinya tidak jauh beda dengan yang dijual di Jakarta. Untuk bakso Malang keliling harga persatuanya 500 rupiah. Rasanya lebih enak, dan disediakan tambahan selada dan soun selain mie kuning. Sounya lucu, selain diameternya lebih besar dibandingkan dengan yang ada di Jakarta, warnanya pun biru.


3.    Cilok
Ini versi mini dari bakwan malang, ada kerupuk, bakwan, tahu, dan lain-lainya yang potonganya lebih kecil. Makannya tidak pakai kuah, tapi bumbu kacang atau saos tomat kemudian dicolok dengan lidi karena itulah inti dari cilok, aci dicolok. Makanan ini bertebaran dimana-mana, di depan stasiun kota baru Malang ada. Ada juga versi cilok bakar, bahan-bahanya dibentuk seperti sate kemudian dibakar, Rasanya lebih seru, saya suka dengan tahunya, tahunya ini dibagian tengahnya diberi sagu, jadi ketika dibakar rasanya seperti kikil, kenyal-kenyal.


4.    Tahu petis
Ternyata petis tidak hanya ada di Surabaya, tapi hampir sebagian besar makanan di Malang memakai petis tapi rasanya lebih manis. Saya menemukan makanan ini di alun-alun Kota Malang, saya pikir seperti apa, ini semacam camilan. Tahu coklat yang bentuknya kotak dibelah tidak sampai habis di tengah-tengah, dimasukkan petis yang sudah dicampur kacang.  Waktu saya membeli ada yang sedang makan disitu yang memasukkan bumbu petisnya sendiri ke dalam tahu, lalu memasukkan tanganya ke dalam botol kemudian melumurinya di bagian luar tahu, ketika saya tanya apa yang ada dalam botol itu, ternyata itu adalah garam, dicampur garam jadi lebih asin. Rasanya jadi seru, manis, asin, dan pedas, karena disediakan cabe rawit. Harganya 500 rupiah, ada juga yang jual 300 rupiah.




5.    Cwi mi Malang
Makanan ini sudah banyak ditemukan di Jakarta,  tapi untuk harga di tempat asalnya lebih murah, 6000 untuk satu porsi dengan bakso 2 buah. Murah kan, di Jakarta harganya 9000 belum pakai bakso.


6.    Mie Ayam Jakarta
Orang Malang menyebutnya begitu, Karena bentuknya seperti mie ayam yang dijual dijakarta, pakai sawi dan cincangan ayam yang warnanya coklat, harganya bikin kaget 3000 rupiah, di Jakarta mie ayam pinggir jalan aja harganya sudah 6000-7000 rupiah


7.    Lalapan
Harganya 7000. Saya kaget, kalau ini sih jauh lebih mahal dari Jakarta yang harganya cuma 2500, bahkan gratis kalau membeli ayam bakar/goreng. Ternyata lalapan ini seperti pecel ayam, dengan bumbu dan lalapan, tinggal pilih mau ayam, lele, atau mujair. Hahaha, Habis di spanduk tempat makanya lalapanya ditulis besar-besar, baru di bagian bawahnya ditulis kecil, ayam, lele, mujair.

Manfaat Apel

Kalau berbicara tentang Malang, pasti yang langsung terbersit di benak adalah apel. Dan kalau berbicara tentang apel pasti kelanjutanya DIET. Kenapa sih apel bagus untuk diet. Ini nih info yang saya dapat dari majalah kereta (bahasanya sudah ada yang ditambah dan dikurangi ).

1.    Apel mengandung serat sebanyak 5 gr atau 20% dari kebutuhan asupan harian, sehingga dengan menkonsumsi apel sudah memenuhi kebutuhan akan asupan. Karena keras, apel harus dikunyah dengan sabar. Inilah yang memberikan sinyal pada tubuh untuk merasa kenyang sebelum terlalu banyak mengonsumsi kalori. Pemanis alami dalam apel memasuki aliran darah secara bertahap sehingga menjaga kadar gula darah dan tingkat insulin tetap stabil. Ini yang menjadi penyebab merasa kenyang lebih lama.

2.    Membantu bernafas lebih mudah
Perempuan yang mengonsumsi apel saat hamil akan melahirkan anak dengan risiko penyakit asma yang berkurang. Buah ini juga dapat melindungi paru-paru orang dewasa.

3.    Mampu melawan kanker
Beberapa senyawa dalam apel dapat mengekang pertumbuhan sel kanker, dan akan bekerja lebih maksimal jika dimakan seluruhnya (kecuali biji dan batang). Orang yang mengonsumsi apel lebih dari satu dalam sehari akan menurunkan risiko beberapa jenis kanker sebesar 9-42%

4.    Membuat pintar
Produksi asetikolin pada apel yang diperkirakan dapat menjaga otak tetap tajam, karena dapat mentransmisikan pesan antara sel-sel saraf sehingga berpotensi mengurangi terkena penyakit Alzheimer.
Tapi sepanjang saya ada di Malang, belum ketemu sama pohon aple. Wisata Agro Kusuma (kebun apel) adanya justru di Batu, bukan di Malang. 

Mencari Senja

Jumat, 28 Januari 2011 | 0 komentar

Aku mencintai senja
teramat
hingga akhirnya aku bosan
hanya dengan senja
sehingga tidak memedulikan kapan senja berwarna jingga, merah jambu, atau kelabu

Seperti apakah senja di belahan tempat yang lain?

Sejengkal Menikmati Indonesia

Kamis, 27 Januari 2011 | 0 komentar

Perjalanan ke Malang di awal tahun 2011, membuat saya lebih excited untuk mengeksplor kota-kota lain yang ada di Indonesia. 

Gara-gara teman juga sih yang bilang sewaktu saya mengajaknya backpacking ke Singapura, “Kenapa tidak kita eksplor Indonesia dulu baru jalan-jalan ke luar negeri.”

Bukan untuk gaya-gayaan, tapi ongkos ke Singapura lebih murah daripada ongkos ke Bunaken. Iya nggak. karena tempatnya yang mengharuskan berganti kendaraan lagi setelah turun dari pesawat. Ini sebenarnya PR buat pemerintah nih, kenapa jadinya orang pribumi lebih suka jalan-jalan ke luar negeri daripada jalan-jalan di negeri sendiri. Padahal Indonesia tuh punya pesona alam yang luar biasa.

Tapi itu tidak menyurutkan niat. Gara-gara Malang, saya mau coba bisa nggak ya jalan-jalan dengan buget yang minim. Backpacking gitu maksudnya. Menyusuri sekaligus beberapa kota dalam sekali jalan.

Sebenarnya dari Malang mau menyusuri kota lain di Jawa Timur, sekalian ke Surabaya terus naik feri ke pulau Madura dan pulangnya menikmati senja di Suramadu. Tapi karena waktu jadi belum kesampaian. Sayang banget.  

Malang yang membuka jalan untuk saya mau mendaki, tidak hanya gunung Bromo, tapi juga gunung Semeru. Malang membuat saya terus ingin melaju ke arah timur lagi sampai Banyuwangi, kemudian  menyeberangi selat Bali dan berada lah saya di bali, kemudian menyeberang lagi sampai ke Lombok, kemudian menyeberang lagi ke Sumbawa. Saya mau ke pulau komodo,  salah satu kandidat 7 keajaiban dunia. Semoga……..
 
Copyright © -2012 Alamat Senja All Rights Reserved | Template Design by Favorite Blogger Templates | Blogger Tips and Tricks