Ketika mengunjungi kota Malang di awal tahun 2011,makanan yang sudah ada ada dalam benak untuk dicicipi adalah bakso/bakwan Malang. Bagimana sih rasanya makanan itu di tempat asalnya. Ternyata selain itu banyak sekali makanan yang patut dicoba karena rasanya enak. Yang membuat saya kaget harganya itu lho murah-murah,
1. Tahu campur
Ini numero uno karena makanan ini belum ada di Jakarta. Karena sukanya, saya makan 3 kali, 2 di tempat yang sama, dan 1 di Pasar Besar Malang.
Tahu yang harusnya komposisinya lebih banyak, karena namanya tahu campur malah seimbang dengan bahan campuran lainnya. Sayuranya ada selada dan toge, ada getuk singkong, soun, sedikit irisan ketupat, lalu disiram kuah yang seperti soto dan diberikan daging-daging tetelan/jeroan. Tetelanya bersih, jadi saya suka sekali apalagi dimakannya panas-panas, untuk menghalau udara dingin kota Malang. Sebelum makan, diaduk dulu biar petis yang ada dibawahnya tercampur. Eh ternyata harganya murah cuma 5000/porsu, kalau beli di pasar besar 6000 /porsi.
2. Bakwan Malang
Bentuk dan isinya tidak jauh beda dengan yang dijual di Jakarta. Untuk bakso Malang keliling harga persatuanya 500 rupiah. Rasanya lebih enak, dan disediakan tambahan selada dan soun selain mie kuning. Sounya lucu, selain diameternya lebih besar dibandingkan dengan yang ada di Jakarta, warnanya pun biru.
3. Cilok
Ini versi mini dari bakwan malang, ada kerupuk, bakwan, tahu, dan lain-lainya yang potonganya lebih kecil. Makannya tidak pakai kuah, tapi bumbu kacang atau saos tomat kemudian dicolok dengan lidi karena itulah inti dari cilok, aci dicolok. Makanan ini bertebaran dimana-mana, di depan stasiun kota baru Malang ada. Ada juga versi cilok bakar, bahan-bahanya dibentuk seperti sate kemudian dibakar, Rasanya lebih seru, saya suka dengan tahunya, tahunya ini dibagian tengahnya diberi sagu, jadi ketika dibakar rasanya seperti kikil, kenyal-kenyal.
4. Tahu petis
Ternyata petis tidak hanya ada di Surabaya, tapi hampir sebagian besar makanan di Malang memakai petis tapi rasanya lebih manis. Saya menemukan makanan ini di alun-alun Kota Malang, saya pikir seperti apa, ini semacam camilan. Tahu coklat yang bentuknya kotak dibelah tidak sampai habis di tengah-tengah, dimasukkan petis yang sudah dicampur kacang. Waktu saya membeli ada yang sedang makan disitu yang memasukkan bumbu petisnya sendiri ke dalam tahu, lalu memasukkan tanganya ke dalam botol kemudian melumurinya di bagian luar tahu, ketika saya tanya apa yang ada dalam botol itu, ternyata itu adalah garam, dicampur garam jadi lebih asin. Rasanya jadi seru, manis, asin, dan pedas, karena disediakan cabe rawit. Harganya 500 rupiah, ada juga yang jual 300 rupiah.
5. Cwi mi Malang
Makanan ini sudah banyak ditemukan di Jakarta, tapi untuk harga di tempat asalnya lebih murah, 6000 untuk satu porsi dengan bakso 2 buah. Murah kan, di Jakarta harganya 9000 belum pakai bakso.
6. Mie Ayam Jakarta
Orang Malang menyebutnya begitu, Karena bentuknya seperti mie ayam yang dijual dijakarta, pakai sawi dan cincangan ayam yang warnanya coklat, harganya bikin kaget 3000 rupiah, di Jakarta mie ayam pinggir jalan aja harganya sudah 6000-7000 rupiah
7. Lalapan
Harganya 7000. Saya kaget, kalau ini sih jauh lebih mahal dari Jakarta yang harganya cuma 2500, bahkan gratis kalau membeli ayam bakar/goreng. Ternyata lalapan ini seperti pecel ayam, dengan bumbu dan lalapan, tinggal pilih mau ayam, lele, atau mujair. Hahaha, Habis di spanduk tempat makanya lalapanya ditulis besar-besar, baru di bagian bawahnya ditulis kecil, ayam, lele, mujair.
1. Tahu campur
Ini numero uno karena makanan ini belum ada di Jakarta. Karena sukanya, saya makan 3 kali, 2 di tempat yang sama, dan 1 di Pasar Besar Malang.
Tahu yang harusnya komposisinya lebih banyak, karena namanya tahu campur malah seimbang dengan bahan campuran lainnya. Sayuranya ada selada dan toge, ada getuk singkong, soun, sedikit irisan ketupat, lalu disiram kuah yang seperti soto dan diberikan daging-daging tetelan/jeroan. Tetelanya bersih, jadi saya suka sekali apalagi dimakannya panas-panas, untuk menghalau udara dingin kota Malang. Sebelum makan, diaduk dulu biar petis yang ada dibawahnya tercampur. Eh ternyata harganya murah cuma 5000/porsu, kalau beli di pasar besar 6000 /porsi.
2. Bakwan Malang
Bentuk dan isinya tidak jauh beda dengan yang dijual di Jakarta. Untuk bakso Malang keliling harga persatuanya 500 rupiah. Rasanya lebih enak, dan disediakan tambahan selada dan soun selain mie kuning. Sounya lucu, selain diameternya lebih besar dibandingkan dengan yang ada di Jakarta, warnanya pun biru.
3. Cilok
Ini versi mini dari bakwan malang, ada kerupuk, bakwan, tahu, dan lain-lainya yang potonganya lebih kecil. Makannya tidak pakai kuah, tapi bumbu kacang atau saos tomat kemudian dicolok dengan lidi karena itulah inti dari cilok, aci dicolok. Makanan ini bertebaran dimana-mana, di depan stasiun kota baru Malang ada. Ada juga versi cilok bakar, bahan-bahanya dibentuk seperti sate kemudian dibakar, Rasanya lebih seru, saya suka dengan tahunya, tahunya ini dibagian tengahnya diberi sagu, jadi ketika dibakar rasanya seperti kikil, kenyal-kenyal.
4. Tahu petis
Ternyata petis tidak hanya ada di Surabaya, tapi hampir sebagian besar makanan di Malang memakai petis tapi rasanya lebih manis. Saya menemukan makanan ini di alun-alun Kota Malang, saya pikir seperti apa, ini semacam camilan. Tahu coklat yang bentuknya kotak dibelah tidak sampai habis di tengah-tengah, dimasukkan petis yang sudah dicampur kacang. Waktu saya membeli ada yang sedang makan disitu yang memasukkan bumbu petisnya sendiri ke dalam tahu, lalu memasukkan tanganya ke dalam botol kemudian melumurinya di bagian luar tahu, ketika saya tanya apa yang ada dalam botol itu, ternyata itu adalah garam, dicampur garam jadi lebih asin. Rasanya jadi seru, manis, asin, dan pedas, karena disediakan cabe rawit. Harganya 500 rupiah, ada juga yang jual 300 rupiah.
5. Cwi mi Malang
Makanan ini sudah banyak ditemukan di Jakarta, tapi untuk harga di tempat asalnya lebih murah, 6000 untuk satu porsi dengan bakso 2 buah. Murah kan, di Jakarta harganya 9000 belum pakai bakso.
6. Mie Ayam Jakarta
Orang Malang menyebutnya begitu, Karena bentuknya seperti mie ayam yang dijual dijakarta, pakai sawi dan cincangan ayam yang warnanya coklat, harganya bikin kaget 3000 rupiah, di Jakarta mie ayam pinggir jalan aja harganya sudah 6000-7000 rupiah
7. Lalapan
Harganya 7000. Saya kaget, kalau ini sih jauh lebih mahal dari Jakarta yang harganya cuma 2500, bahkan gratis kalau membeli ayam bakar/goreng. Ternyata lalapan ini seperti pecel ayam, dengan bumbu dan lalapan, tinggal pilih mau ayam, lele, atau mujair. Hahaha, Habis di spanduk tempat makanya lalapanya ditulis besar-besar, baru di bagian bawahnya ditulis kecil, ayam, lele, mujair.