Hemmm, kalau mendengar kata Makassar, pasti yang terlintas
adalah kota Demo.. hehehe karena itulah yang kita sering dengar di
barita-berita. Kerusuhan dan aksi anarkis sering terjadi disana.
Tapi ternyata Makassar menyimpan banyak pesona yang kita
orang Indonesia pun mungkin belum tahu (selain penduduk lokal), termasuk saya
yang juga baru tahu setelah membaca bukunya Pandji Pragiwaksono yang judulnya
NASIONAL IS ME.
Dan inilah penggalannya>
Makassar, menyimpan banyak
potensi yang kereen. See, pansaran kan.
Pertama-tama, Bandar
Udara Hasanuddin keren abis, salah satu bandara terbaik di Indonesia.
Kedua, yangmenarik
dari kota Makassar adalah fakta bahwa kotanya tidak besar. Artinya, wisatawan
tidak perlu berlibur terlalu lama untuk bisa menikmati semua titik Makassar.
Bahkan, Makassar juga
punya pantai-pantai indah! Pulau Samalona sampai hari ini masih terngian-ngiang
di benak saya. Pantai Samalona adalah salah satu pantai terindah Indonesia yang
tidak banyak diketahui orang. Perlu digaris bawahi di tidak banyak
diketahui orang.
Pulaunya kecil,
pasirnya putih, haluuuuus sekali. Pohon-pohon yang kering di area pantai juga
ikut putih warnanya member aksen menarik sepanjang perjalanan berkeliling
pantai. Airnya juga jerniih sekali. Pamtai itu tepat untuk main air, entah
untuk snorkeling.
Saya enggan
meninggalkan pulau yang jauhnya sekitar 15 menit dari Makassar dan bahkan
senang berlama-lama di pinggir pantai. Hanya berdiri, mendengarkan music,
membiarkan tubuh saya diterpa angin, sambil menatap kearah lautan.
Damai sekali rasanya,
sampai ada bapakbapak Jepang telanjang bulat jalan-jalan keliling pantai di
depan saya…..
Kalau mau ke Samalona,
Anda pergi ke fort Rotterdam. Biasanya ada banyak bapak-bapak yang akan
menawarkan perjalanan ke pulaupulau terdekat dengan perahu motornya.
Ternyata tidak hanya Samalona yang indah, nih Pandji juga
menulis.
Pantai di Tanah Beru
juga gilagilaan indahnya, lihat bagaimana saking jernihnya laut dan cerahnya
langit, seakan tidak ada garis horizon yang membatasi langit dan laut.
Mupeng kan, jadi Tanah Beru ini tempat kapal Pinisi dibuat.
Kapal yang membuktikan kalau nenek moyangku itu seorang pelaut.
So, salah satu destinasiku adalah Makassar, selain alas an
itu juga karena salah satu sahabat saya ada yang tinggal di Makassar :)
Dan akhirnya takdir pun berbicara, hehehehe. Akhirnya saya
dapat tiket ke Makasar melalui Surabaya only 170 rb rupiah, yang sebelum-sebelumya
kalau saya browsing harganya pernah mencapai 1 jutaan. Hemmm
Rasanya sudah tidak sabar untuk mengunjungi kota panas nan
indah itu, dan segera membuat tulisan dari mata dan telinga sendiri, apa yang
aku lihat dan aku rasakan, sambil menyantap sate kuda khas Makassar yang
katanya enak :)