Mi Kering
Bentuknya seperti ini ternyata, mi nya kering mungkin digoreng terlebih dahulu jadi ada rasa renyah nan crunchy begitu menyantapnya. Ditambah kuah yang hangat sangat mantap disantap sehabis hujan. Saya menemukan tempat ini rumah makan tepat di depan pantai Losari. Ini memang khas Makassar dan sebagian masyarakat sana menyebut makanan ini adalah Mi Titi, yang sebenarnya adalah salah satu nama depot Mi kering di Makassar.
Sop Ubi
Tidak banyak orang yang tahu tentang makanan ini yang juga merupakan khas kota Makassar, kalah tenar denga Coto. Tapi hati-hati bila menyantapnya bisa langsung kangen Makassar dan mau balik lagi. Dari namanya mungkin berpikir bahwa ini adalah desert semacam kolak, namun ini adalah main course. Ketika pesanan sudah sampai di meja, mungkin otak kita langsung mencari persamaannya apalagi ketika merasakannya, ya rasa kuahnya hampir mirip dengan soto ayam bening, begitu juga dengan isi makanan ini terdapat soun, tauge, telor rebus, dan taburan kacang, namun tidak memakai ayam, melainkan daging sapi.
Lho dimana ubinya? ternyata yang dimaksud ubi adalah singkong putih yang telah digoreng terlebih dahulu. Rasanya pas kok dicampur dengan isi lainnya dan kuah bening nan gurih. Singkong ini sudah sebagai pengganti nasi sebagai karbohidratnya. Campurkan jeruk nipis, sambal, dan kecap, jika ingin memperoleh rasa lainnya
Saraba
Ini adalah minuman khas Makassar, minuman jahe dicampur dengan gula merah, dan bahkan ditambahkan telur kalau suka. Banyak kedai-kedai di Makassar yang menjual Saraba. Kedai Saraba sama dengan kedai-kedai kopi di daerah Manado, tempat ini hidup sebagai tempat berkumpulnya masyarakat Makassar. Tidak sekedar untuk menikmati minuman ini, tapi juga sebagai tempat berdialog dan berdiskusi tentang berbagai macam isu. Saraba dijual dengan harga 5000 rupiah, atau kalau memakai telur menjadi 6000 rupiah. Untuk oleh-oleh, Saraba juga bisa dibawa pulang, dengan membawa yang bentuk instan, atau cair. Rasanya sih unik dan enak kata ibu saya yang mencoba oleh-oleh Makassar ini. Saya sendiri sebenarnya menikmatinya yang instan itu, karena saat teman-teman lain menikmati saraba, saya menemui teman kuliah saya Ika yang selalu gagal bertemu dari hari pertama saya di Makassar.
Itu dia makanan-makanan yang sudah singgah di mulut saya, masih banyak makanan khas Makassar lainnya yang belum saya cicipi, meskipun sudah banyak ada di Jakartam tapi tetap mau menikmati di kota asalnya. Seperti pisang hijau, aneh saya makah tidak mendapatinya. Lalu sop karebosi atau sop iga malah luput gara-gara ingin langsung mneikmatinya di daerah Kaerbosi, yang dekat dengan titik 0 km nya makassar. Dan Sate kuda Janepontoh yang juga wajib untuk dinikmati terlewat.
Mudah-mudahan dilain waktu bisa menikmati makanan-makaanan khas tersebut langsung dari tempat asalanya. N buat teman-teman yang baca blog ini, jangan lewatkan ya makanan-makanan itu bila pergi ke Makassar.
boleh dilihat: Wisata Kuliner Makasar
Bentuknya seperti ini ternyata, mi nya kering mungkin digoreng terlebih dahulu jadi ada rasa renyah nan crunchy begitu menyantapnya. Ditambah kuah yang hangat sangat mantap disantap sehabis hujan. Saya menemukan tempat ini rumah makan tepat di depan pantai Losari. Ini memang khas Makassar dan sebagian masyarakat sana menyebut makanan ini adalah Mi Titi, yang sebenarnya adalah salah satu nama depot Mi kering di Makassar.
Sop Ubi
Tidak banyak orang yang tahu tentang makanan ini yang juga merupakan khas kota Makassar, kalah tenar denga Coto. Tapi hati-hati bila menyantapnya bisa langsung kangen Makassar dan mau balik lagi. Dari namanya mungkin berpikir bahwa ini adalah desert semacam kolak, namun ini adalah main course. Ketika pesanan sudah sampai di meja, mungkin otak kita langsung mencari persamaannya apalagi ketika merasakannya, ya rasa kuahnya hampir mirip dengan soto ayam bening, begitu juga dengan isi makanan ini terdapat soun, tauge, telor rebus, dan taburan kacang, namun tidak memakai ayam, melainkan daging sapi.
Lho dimana ubinya? ternyata yang dimaksud ubi adalah singkong putih yang telah digoreng terlebih dahulu. Rasanya pas kok dicampur dengan isi lainnya dan kuah bening nan gurih. Singkong ini sudah sebagai pengganti nasi sebagai karbohidratnya. Campurkan jeruk nipis, sambal, dan kecap, jika ingin memperoleh rasa lainnya
Saraba
Ini adalah minuman khas Makassar, minuman jahe dicampur dengan gula merah, dan bahkan ditambahkan telur kalau suka. Banyak kedai-kedai di Makassar yang menjual Saraba. Kedai Saraba sama dengan kedai-kedai kopi di daerah Manado, tempat ini hidup sebagai tempat berkumpulnya masyarakat Makassar. Tidak sekedar untuk menikmati minuman ini, tapi juga sebagai tempat berdialog dan berdiskusi tentang berbagai macam isu. Saraba dijual dengan harga 5000 rupiah, atau kalau memakai telur menjadi 6000 rupiah. Untuk oleh-oleh, Saraba juga bisa dibawa pulang, dengan membawa yang bentuk instan, atau cair. Rasanya sih unik dan enak kata ibu saya yang mencoba oleh-oleh Makassar ini. Saya sendiri sebenarnya menikmatinya yang instan itu, karena saat teman-teman lain menikmati saraba, saya menemui teman kuliah saya Ika yang selalu gagal bertemu dari hari pertama saya di Makassar.
Itu dia makanan-makanan yang sudah singgah di mulut saya, masih banyak makanan khas Makassar lainnya yang belum saya cicipi, meskipun sudah banyak ada di Jakartam tapi tetap mau menikmati di kota asalnya. Seperti pisang hijau, aneh saya makah tidak mendapatinya. Lalu sop karebosi atau sop iga malah luput gara-gara ingin langsung mneikmatinya di daerah Kaerbosi, yang dekat dengan titik 0 km nya makassar. Dan Sate kuda Janepontoh yang juga wajib untuk dinikmati terlewat.
Mudah-mudahan dilain waktu bisa menikmati makanan-makaanan khas tersebut langsung dari tempat asalanya. N buat teman-teman yang baca blog ini, jangan lewatkan ya makanan-makanan itu bila pergi ke Makassar.
boleh dilihat: Wisata Kuliner Makasar
7 komentar:
wah, postingan ini bikin saya ngiler!! Sayang, pas di Makassar cuma sempet incip mie titi dan pisang epe doank... :(
Btw, mie titi nya kok sedikit beda ya?! Di foto atas, kuahnya terlihat encer...
Salam kuliner! :D
hehehe nggak tau juga abis belum pernah nyicipin mi titi yang di depot aslinya sih, lumayan kentel juga sih karena pakai maizena ya... lumayan lah makan ini sepiring berempat hahaha
lhoh, emang itu bukan di depot mie titi?! Weks, sepiring berempat?! Aku aja makan porsi besar mie titi dihajar seorang diri... LoL
bukan,kan keterangannya di depan losari, heheeheh,makan setelah badai samalona ajiiiiib...mi nya memang berempat, tapi ada cah kangkung, kalamari goreng, lalapan,nasi putih yang mengepul, hahahah dan semuanya dibagi 4
thanks informasix gan…
http://www.ramuanku.com/products.php?cid=18
sama-sama gan :)
wah mantap salam kenal dari kami
Untuk kebutuhan transportasi atau tour wisata di makassar hub kami 085342633633
Rental Mobil
Makassar
Posting Komentar