Lebih kaget lagi kalau ini adalah wingko. Saya sendiri sebenarnya sudah biasa mengenal yang namanya wingko, makanan manis terbuat dari adonan ketan dan kelapa dan mulanya berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Berbeda dari wingko yang biasa saya makan, wingko yang ini bentuknya besar amat, mungkin 3-4 kali lipatnya dari wingko yang kecil-kecil itu. Diameternya sekitar 18-20 cm dengan ketebalan hampir mencapai 2 cm.
Wingko ini dijual di depan stasiun Cepu, buatan rumah. Cari saja wingko babat cap Spoor Lokomotif jadi kita bisa memakannya panas-panas. Fresh from the oven. Harganya menurut saya murah, hanya 5000 rupiah dan makannya pun tidak habis-habis. Dan sewaktu berkunjung ke Cepu minggu tempo lalu, saya gagal yang menikmatinya langsung di tempatnya karena harus mengejar kereta. (eh nggak juga sih karena kelamaan foto-foto di depan setasiun dengan teman2 backpacker Blora :)
Dan sekarang bisa baru bisa menikmatinya karena Mbak Era mengirimkannya, inilah indahnya pertemanan, apalagi sekarang punya teman-teman yang menyebar di Seluruh Indonesia.
Pokoknya maknyus dan top markotop deh. Puas makan wigko segede gaban. Ibu saya suka banget, karena panduan tester di rumah adalah beliau, kalau katanya enak bararti makanannya memang enak. Katanya lagi mengingatkan akan masa yang lalu. Nah lho ada apa ya masa lalu ibu dengan wingko??
5 komentar:
ayo ke cepu, ntar aq ksh oleh2 wingko lagi
maunya gitu Srikandi,,,habis semeru mampir kesana, tapi aku ditinggal,
Itu deket mana ya gan yg jualan
Itu yg jual di sebelah mananya ya gan, mohon info nya
dekat stasiun cepu, mas. Masuk gang yang ada di depannya banyak rumah yang menjual wingko (homede). bertanya pasti banyak yang tahu. Cari yang baru selesai dimasak lebih enak. selamat berburu wingko
Posting Komentar