Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

Belajar Batik: Batik Lasem dan Batik Tiga Negari

Rabu, 19 Desember 2012

Pas ibu tahu kalau saat ngetrip saya suka mampir liat-liat kain, akhirnya beliau mengeluarkan batik-batik yang ada di lemarinya.

Dan eng...ing...eng terhamparlah kain-kain termasuk batik di hadapan saya. Ada satu yang menarik perhatian, yaitu kain batik yang mungkin bisa dibilang selendang karena ukurannya yang kecil.

Ketika saya bertanya ini kain batik motif apa, asalnya darimana. Ibu menjawab." Nggak tahu darimana, sudah ada di lemari."

Duuh tepok jidat deh, berharap dapat ilmu baru tapi malah 'ngeblank'. Saya pun memperhatikan kain itu dibolak-balik, diteliti kek detektif, sampai pakai kaca pembesar, tetap saja tidak tahu itu motif apa. 

Dan akhirnya baru tahu itu ketika di toko buku membaca buku (ya iyalah di toko buku membaca buku, masa membaca kata hati) tentang batik. Ada gambar batik yang mirip-mirip dengan batik yang ibu punya, keterangan ukurannya pun sama. Gambar itu ada di bab batik Lasem.

Apakah batik Lasem itu? 

Lasem sendiri diambil dari nama daerah di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Karena di wilayah inilah batik-batik tersebut dihasilkan. Ciri khas batik lasem adalah dari warnanya yang kemerahan. Warna merah tersebut dihasilkan secara alami dari tumbuh-tumbuhan yang hidup di daerah itu. Ada juga yang menyebutkan warna merah tersebut dikarenakan kandungan air yang ada di sana.

Saya mengingat-ingat kain batik ibu, warnanya memang dominan kemerahan, tapi ada warna lainnya.

Saya pun membaca paragraf berikutnya, yang menjelaskan tentang Batik Tiga Negari. Nah katanya ini batik yang mahal dikarenakan berasal dari Tiga Negari atau tiga daerah. Jadi pewarnaan batik tersebut berasal dari tiga daerah, yaitu warna merah dari Lasem, warna biru dari Pekalongan, dan warna soga dari Solo. Jadi prosesnya juga di tiga tempat, pertama di Lasem, kemudian dibawa ke Pekalongan, dan terakhir di Solo.

Dan inilah kain batik milik ibu, ada tiga warna; merah, biru, dan soga (coklat)


koleksi kain ibu
Wow berarti saya punya kain batik yang tergolong mahal, Benarkah ini batik yang dimaksud? Nah pertanyaannya sekarang, ini batik tulis atau cap. (masalahnya kan sekarang banyak batik cap yang motifnya seperti batik tulis) Kalau batik tulis, berarti ibu memiliki benda yang bernilai seni tinggi. Saya sendiri tidak dapat membedakannya. Dan ini adalah tugas saya untuk mengetahui apakah ini batik tulis atau cap dengan pergi ke pengrajinnya langsung. So saatnya saya harus ngetrip ke daerah Lasem. Ada yang mau ikutan?

Tambahan Info lagi nih dari blog tetangga, hehehe, Batik Tiga Negari dijadikan tradisi saat pernikahan, digunakan sebagai hantaran pernikahan. Semakin banyak jumlah batik Tiga Negari yang dibawa, maka akan semakin terpandang. Dan sekarang harganya sudah mencapai 300 ribu sampai 600 ribu rupiah. 

SELAMAT BELAJAR BATIK

0 komentar:

 
Copyright © -2012 Alamat Senja All Rights Reserved | Template Design by Favorite Blogger Templates | Blogger Tips and Tricks