Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

Ragunan, Kebun Binatang Pertama di Indonesia

Kamis, 24 Maret 2011

Minggu, 20 Maret 2011, sampai juga di Kebun Binatang Ragunan—kebun binatang pertama di Indonesia yang dibangun tahun 1864. Indonesia belum merdeka ya saat itu. 

Tentu saja pertama dibangun letaknya bukan disini, di daerah Ragunan, Jakarta Selatan, melainkan di daerah Cikini, namanya juga masih berbau-bau londo Planten En Dierentuin artinya Tanaman dan Kebun Binatang.
Nah, baru tahun 1964 dipindahkan ke daerah Ragunan ini. Tahun ….disahkan oleh Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Bapak Ali Sadikin dan namanya berubah menjadi Taman Margasatwa Ragunan. Tapi sampai sekarang kita masih menyebutnya dengan nama Kebun Binatang Ragunan. 

Kesininya naik busway nih. Sebenarnya enak juga sih naik busway karena langsung sampai depannya. Itu kalau buswaynya lagi kosong, tapi kalau penuh, agak males juga. Tapi untunglah pagi ini buswaynya lagi kosong, jadi sangat menikmati perjalanan kali ini.



Setelah membayar tiket masuk, maka dimulailah petualangan melihat aneka jenis satwa yang ada didalamnya. Perjalanan berhenti pertama kali pada kandang burung Nuri Merah Punggung Kuning, sayang susah banget difotonya. Perjalanan pun lanjut ke tempat primata alias nengokin uwa kita nih.



Perkenalkan, aku adalah Owa Jawa, warnanya keabu-abuan.

Ini jenis Owa Bilou. Liat bagian seperti balon yang ada di bawah wajahnya deh. Balon itu kadang mengempis kadang mengembang seperti ini. Nggak ada penjaganya sih, jadi nggak bisa nanya kenapa seperti itu. Sepertinya mengembang dan mengempisnya seiring dengan nafasnya.

Nah ini yang paling berisik nih, karena terus bersuara. Namanya……waduh nggak kefoto namanya.




Liat deh bagian pantatnya, warnanya merah jambu. Ini spesies Macaca tonkeana, kalau di Bahasa Indonesiakan jadi Boti. Lucu ya.

Lanjut…….siap-siap nyali ya, karena kita akan masuk ke kawasan reptile.



Ini sanca albino


Yang paling besar di tempat ini. Sanca kembang. Lihat besarnya memenuhi kolam. Bergidik juga sih melihatnya.

Ularnya lagi ganti kulit. Liat itu kulit yang dibuang.


Kura-kura termasuk reptile ya


Ey, ada Varanus Salvator alias Biawak. Satu family dengan Varanus Komodoensis, sayang disini sepertinya tidak ada komodo.

Dari tempat ini terdengar pengumuman, kalau jam 10 WIB aka nada parade satwa. Kita bisa berfoto langsung dengan hewan yang dibawa. Wah siap-siap nih ke jalan utama biar bisa lihat parade hewannya.




Selesai berfoto-foto ternyata ada ‘birdshow’. Cukup beruntung juga kerena sepertinya tidak setiap minggu ada pertunjukan ini. Banyak stasiun TV yang meliput pertunjukan ini. Birdshownya cuma memperlihatkan 2 burung yang sudah hamper punah, yaitu elang laut dan elang bondol. Perlu tahu nih. Elang Bondol adalah maskot daerah DKI Jakarta, karena tatapan matanya yang tajam. Dan katanya ini burung yang paling pintar dan imajinatif, cepat tanggap. Saking pintarnya burung ini bisa melepaskan ikatannya sendiri.

Kalau ke tempat ini lebih baik bawa makanan dan minuman sendiri. Ada sih yang jual makanan dan minuman tapi harganya bisa sampai 2 kali lipat. Kalau bawa makanan dari rumah, kita bisa memakannya di hamparan rumput yang hijau. Wuih ada kebersamaan sambil menikmati alam.


Gajahnya kok kelihatan sedih ya. Oh ya perhatian jangan pernah memberikan makanan kepada satwa-satwa yang ada disini, karena makanan-makanan tersebut sebenarnya tidak dapat dicerna oleh satwa tersebut sehingga akan membuat gangguan pencernaan. Tapi masih ada saja yang memberikan snack yang dibawa pengunjung dari rumah, padahal permberitahuan sudah ditulis dimana-mana.


Rasanya tidak cukup waktu untuk mengitari kebun binatang yang luasnya 140 hektar dengan …..spesies. Namun ada kereta keliling yang bisa membawa kita mengelilingi kebun binatang, tentunya tidak detil perjalanannya, karena hanya dalam waktu 15 menit. Tiketnya 5000 rupiah. Ada juga penyewaan sepeda, bayarnya Rp 7.500-Rp 15.000 tergantung jenis sepedanya.

Mau coba menaiki gajah ataupun kuda? Bisa. Bayarnya pun 5000 rupiah

Seru juga sih berwisata kesini. Kalau yang suka bersepeda bisa bawa sepeda dari rumah. Yang paling penting kita bisa mempelajari spesies satwa yang ada disini sekaligus belajar nama latinnya.

***
Tiket masuk (dibawah umur 12 tahun) : RP 3000
Dewasa :Rp 4000
Asuransi :Rp 500





0 komentar:

 
Copyright © -2012 Alamat Senja All Rights Reserved | Template Design by Favorite Blogger Templates | Blogger Tips and Tricks